https://id.pinterest.com/pin/68746088701/ |
“Ada saat di mana kamu kangen dan ingin menghubungiku, dan aku merasa itu bukan hal yang penting lagi.” -Boy Candra- #2019gantistatus #jadijomblo
“Kenapa lo, patah hati?”
“Iya nih… kacau gue.” Ucap Genta sambil memperbaiki posisi sandaran punggungnya.
“Hadeh, lo tuh ya nggak kelihatan pacarannya tau-tau patah hati.”
“Hubungan kan bukan buat diumbarkan-umbarkan, Sil.”
“Terus, patah hati memang buat diumbarkan?”
“Ya, kagak sih. Habis gue bingung.”
“Memang pacar lo kenapa, Ta?”
“Tau lah, dia marah. Gue udah jelasin bolak-balik, minta maaf. Eh, sekarang malah diblok.”
“Ya udah, lo sabar aja. Dia cuma butuh waktu kali. Ntar juga kalau kangen, dia bakalan hubungin lo lagi.”
“Semoga.”
“Lo sendiri, nggak capek apa jomblo?”
“Yee, kenapa jadi bahas kejombloan gue lo.”
“Ya habis, tulisan-tulisan lo itu ngalah-ngalahin patah hati, tau nggak sih.”
Jleb
“Udah ah, gue cabut.”
“Nah kan, kabur.”
Aku berjalan tersenyum tanpa berbalik lagi. Entahlah, sampai saat ini aku tidak juga cukup mampu menguasai percakapan semacam ini. Menahan degup yang tak beraturan. Speechless dan nggak tahu harus menjawab apa.
“Tau nggak, Ta, ada perasaan yang jauh lebih nyakitin dari patah hati. Yaitu mencintai tapi tak berani memiliki, sayang tapi tak berani mengungkapkan. Lo cuma bisa ngomong sama kertas, dengan barisan kata-kata yang hanya berani mendarat dalam sebuah tulisan.”
Balikpapan, 20 Januari 2019
0 komentar