Mah, bagaimana kabarmu di alam itu? Sudah sangat lama ya. Kalau aku serindu ini, mama pasti lebih besar lagi rindunya.
Mah, apa yang engkau lakukan untuk mengisi waktu tunggu disana? Semoga malaikat-malaikat menemanimu merajut kain hangat untuk di selendangkan di bahu, atau sekedar menemanimu berbincang sambil minum teh.
Apakah ayah sudah sampai? Aku lupa bertanya pada Tuhan panjang jarak yang harus di tempuh ayah untuk bertemu engkau. Atau jangan-jangan kalian justru sudah bersama sekarang. Berbincang tentang banyak hal. Terutama perihal waktu yang kalian lalui tanpa masing-masing satu sama lain.
Sambil minum teh dan kopi, cobalah untuk mulai kalian bahas tentang rumah kita di surga nanti. Aku minta rumah yang luas sebab keluarga kita akan banyak sekali, dengan sebuah taman dan pohon rindang, ada air mengalir di tepi taman yang gemericik nya serupa suara tasbih. Seperti biasa, aku ingin kamar dengan jendela yang menatap ke langit. Sebab disini aku sudah terbiasa bercerita dengan bintang-bintang setiap kali rindu dengan apapun, aku khawatir kalau-kalau disurga bintang-bintang masih menunggu cerita-ceritaku.
Mah, ada satu lagu berjudul ibu yang bertahun-tahun lamanya selalu mengingatkanku padamu. Nyaris seluruh alunan musik dan syairnya begitu indah untuk seorang ibu. Kalau saja aku ini seorang guru kanak-kanak, mungkin lagu itu akan aku jadikan lagu wajib untuk dinyanyikan semua anak di dunia ini untuk ibunya. Walau sejujurnya, lagu itu membuat rinduku kian kesakitan sebab lagu itu terlalu indah namun menyakitkan karena kau tak ada.
Semoga panjang waktu kita di surga nanti, sebab di dunia yang sekali ini aku hanya bersamamu tiga tahun, dan nyaris tak ada gambar dimana kita berdua. Disini aku sedang memintal kain sutra putih, kelak akan aku bawa sebagai hijabmu, aku sering memintakan maafmu pada Tuhan, sebab tak sempat mengenakannya di dunia. Terbatas ilmu waktu itu, begitulah zaman - mereka punya sifatnya masing-masing. Aku berdoa semoga zaman tidak pernah mengambil iman di dadaku sampai aku pulang nanti, sebab itu satu-satunya pakaian yang bila tak ada maka aku bukan menggigil namun terbakar bara, sungguh aku tak ingin.
Mah, masih banyak yang harus aku selesaikan disini. Meski aku tak cukup tau berapa lama waktu yang aku punya. Kadang aku melakukan yang terbaik, tapi seringkali aku terbuai lalai. Tuhan baik sekali, selalu mengajakku pulang bila tersesat, mungkin doa-doamu dan ayah yang selalu meminta baikku, yang membuat kompasku masih terus menyala. Kata mereka, hal paling berharga didunia ini adalah orang tua yang soleh - solehah, indah sekali kalimat itu - apalagi aku pernah merasakannya. Aku sedang berupaya, semoga kelak aku bisa menjadi seperti itu. Jadi seorang ibu yang solehah dan qurrota a’yun bagi keluarganya. Doakan aku bertemu pria seperti ayah, yang sederhana tapi dekat dengan Al Qur’an. Yang bisa mengajakku ke surga, meski banyak salah yang mungkin akan kami lakukan bersama, tapi akan saling memperbaiki satu sama lain, sebab tujuannya tidak pernah berubah, surga Allah.
Mah, sudah dulu ya, sudah dekat pukul 00.00 hari ibu akan habis, meski cintaku padamu takkan pernah habis. Doakan aku selalu, akupun begitu. Jangan terlalu khawatir, aku baik - kuat - dan bahagia disini sebab Allah selalu baik padaku, Allah mengurusku dengan sangat baik. Sampai jumpa, nanti disurga.
1 komentar
🥹🥹🤗🤗
BalasHapus