https://pin.it/3hePWv1F6 |
Untukmu yang merasa diabaikan, yang hadirnya tak pernah dipertimbangkan
Mari duduk sebentar, aku punya satu ruang untukmu bercerita. Kau bebas mengatakan, apapun yang jahat mengganggu tenangmu berlarut-larut. Bukankah kau sudah berusaha dengan sungguh, kau sudah mencoba memahami seluruh dunia dengan utuh. Mengalah berkali-kali menahan amarah, tapi pada akhirnya tetap bukan kau pemenangnya. Apakah kini dunia terlihat begitu jahatnya?
Mari duduk sebentar, ruang kecilku mungkin tak seberapa. Tapi mari berbagi cerita. Tentang segala beban yang ditaruh di pundak tanpa bertanya. Tentang sebuah patah hati yang selalu memilihmu tanpa sempat memberi banyak senang. Tentang ucapan menyakitkan yang tak pernah hatimu diperhitungkan. Kau memang tak pernah istimewa. Bukankah begitu rasanya?
Hari ini, peluklah dirimu sendiri. Pada malam panjang sendirian, dimana tak ada kata yang mampu mewakilkan semua rasa sakit yang sudah terlalu lama kau bawa dalam perjalanan. Berhentilah dulu, lihat dirimu di cermin itu. Betapa sesungguhnya kau sangat istimewa. Namun bagaimana kau bisa melihatnya bila kau terlampau sibuk membahagiakan hati yang lain. Terlampau berusaha menjadi yang paling memahami, tapi tak kau sisakan ruang untuk dirimu sendiri di pahami.
Maka peluklah dirimu hari ini, katakan terima kasih. Untuk kuatnya yang tak pernah sudah, untuk yakinnya yang tak pernah mengenal ragu, untuk segala usaha yang bertaut satu persatu sampai utuh. Lihat kau sudah sejauh ini, kau sudah sehebat ini. Kau sudah berhasil menang dari dirimu yang kemarin kau anggap lemah, kau sudah berdiri kokoh begitu gagah menghadapi segala.
Bahkan Tuhanmu tersenyum setiap kali kau bersimpuh menangis berkata tak sanggup. Padahal Tuhan tau takkan meletakkan beban yang kau tak mampu. Tuhan tersenyum setiap kali kau ucap lelah, kemudian esoknya kau kembali bangkit dengan segera. Lihat betapa sayangnya Tuhan padamu. Segala sakit berhasil kau terima, duka dan lelah kau nikmati tanpa sudah. Lihat kau sudah sejauh ini.
Jadi, siapa kini yang istimewa? Bukankah itu Kau?
Pluvilyu | Balikpapan, 05 September 2024
*untuk seluruh sahabatku yang pernah berbagi cerita, kalian semua istimewa*
0 komentar