Kisah-Kisah yang Baru Terungkap
Setiap orang memiliki masa lalu. Namun, tidak semua orang mampu menerima masa lalunya. Sebuah kedai kopi tua di gang kecil Tokyo masih sering dikunjungi oleh mereka yang ingin kembali ke masa lalu, mereka tahu tidak ada yang akan berubah, meskipun mereka berhasil bertemu lagi dengan orang-orang yang mereka cintai.
Seorang gadis kecil berusia tujuh tahun menuangkan kopi.
“Ingat, kau harus kembali sebelum kopi itu dingin.”
Tidak ada yang pernah menjelaskan apa yang dimaksud dengan “dingin” dalam kalimat itu. Apakah ketika uapnya hilang? Ataukah dingin seperti air es? Mungkin ada yang berpikir bahwa suhu kopi harus lebih dingin daripada suhu kulit manusia. Begitulah yang terjadi pada Kaname. Mungkin ia mengira kopinya belum dingin, sehingga ia tidak menyadari bahwa waktunya untuk kembali dari masa lalu sudah habis. Waktu berlalu tanpa ia sadari. Kaname tidak pernah bisa kembali ke masa kini. Ia pergi, meninggalkan seorang anak berusia tujuh tahun yang akhirnya tumbuh besar dengan perasaan bersalah.
Namun, satu per satu dari mereka terus datang dan tetap ingin kembali ke masa lalu.
Buku kedua dari serial Funiculi Funicula ini sukses membuat saya meneteskan air mata. Buku yang bertema “Kisah-kisah yang Baru Terungkap” ini terasa ringan, namun sangat menyentuh hati. Memang, kenyataan tidak akan pernah berubah. Namun, ada hal yang lebih penting daripada sekadar mengubah kenyataan, yaitu mengubah cara pandang kita dalam menerima sesuatu yang pernah begitu sulit untuk sekedar dikenang.
@Pluvilyu | Balikpapan, 02 September 2024
0 komentar