Before The Coffee Gets Cold
Sebuah kafe tua yang terletak di sebuah gang kecil di Tokyo mampu membuat pengunjungnya menjelajahi waktu. Bukan hanya kembali ke masa lalu, tetapi juga ke masa depan. Namun, kesempatan untuk kembali ke masa lalu bukanlah hal yang mudah. Ada banyak peraturan yang harus dipatuhi.
Kursi kosong yang diduduki oleh seorang perempuan bergaun putih adalah kursi untuk kembali ke masa lalu. Wanita bergaun putih itu hanya pergi sekali sehari untuk meninggalkan mejanya, dan ia akan marah jika dipaksa untuk beranjak. Kopi yang harus diminum sebelum dingin, karena jika tidak, kau tak akan pernah bisa kembali ke masa kini, terkurung dalam dimensi waktu.
Adakah yang bisa berubah saat kita kembali ke masa lalu? Sayangnya, tidak. Namun, untuk apa? Fumiko tetap kembali ke masa lalu untuk menemui tunangannya yang kini meninggalkannya dan pergi ke Amerika. Kotake kembali demi membaca surat dari suaminya yang kini menderita Alzheimer. Sementara itu, seorang ibu memutuskan untuk pergi ke masa depan demi melihat putrinya, yang selama ini tak sempat ia kenali.
Novel karya Toshikazu Khawaguci ini sangat menarik untuk disimak. Buku yang ringan namun penuh makna ini bisa jadi teman dalam perjalanan. Latar kota Tokyo dan karakter unik dari para tokohnya membuat saya merasa benar-benar mengunjungi coffee shop bawah tanah tersebut. Jadi, jika kamu bisa kembali ke masa lalu, ke mana kamu akan pergi?
@Pluvilyu |Balikpapan, 31 Agustus 2024