Evaporasi
Segala yang berawal dari hal-hal kecil yang berhasil menyentuh inti hatimu. Seperti matahari yang memanaskan airlaut, beberapa peristiwa membakar hatimu diam-diam. Kalimat - kalimat menyakitkan, kehilangan yang tiba-tiba, penolakan, atau perasaan yang terabaikan. Dari sanalah buih-buih perasaan itu mulai menguap, perlahan naik menyusup dalam ruang hati.
Kondensasi
Uap-uap perasaan itu bertemu sikap dingin dan realitas. Ia tak lagi bergerak bebas. Ia mengendap, berubah menjadi luka yang diam-diam tumbuh. Luka yang tak terlihat, namun nyata tersimpan - tertahan dalam dada.
Koalesensi
Luka itu membaur dengan partikel rasa lainnya. Ia bertemu amarah, kecewa, sedih, rasa tak dihargai. Semua partikel perasaan itu melebur menjadi satu tanpa pernah tau mana yang paling menyakitkan. Semua menyatu terakumulasi membentuk sebuah awan-awan kecil di dinding hati. Awan yang menggantung di langit-langit hati.
Presipitasi
Sampai akhirnya, dinding pertahanan itu pecah. Awan yang mengantung semakin besar dan menyesakkan beban perasaan yang teramat hebat. Perasaan-perasaan itu jatuh dalam bentuk hujan. Kadang ua jatuh menetes serupa airmata. Namun tak jarang ia meledak serupa badai yang memukul apapun yang ada di hadapannya. Saat dimana hati tak lagi mampu membendungnya.
Infiltrasi
Beberapa perasaan menyerap ke dalam hati. Ia tak pernah benar-benar pergi. Ia menyusup ke dalam hatimu - ke dalam hatinya - kedalam hati yang lain. Membentuk luka yang baru, mengulang siklus yang sama.

