https://id.pinterest.com/pin/11118330324173975/ |
Berjalan sendiri bukan hanya tentang bagaimana kamu berani berada di kerumunan seorang diri. Bukan hanya tentang sebuah meja dan secangkir kopi di pojok kafe dengan buku apa adanya.
Tapi lebih kepada bagaimana kamu bisa selalu hadir sebagai dirimu di dalam kondisi apa pun. Bagaimana kamu bisa menuntun dirimu untuk senantiasa waras diri dalam keadaan apa pun.
Bagi kita yang diserang luka masa kecil, pastilah tidak mudah perjalanan menemukan diri sendiri. Harus siap berulang kali kehilangan orang yang kita cintai, yang kita inginkan, untuk menemukan diri kita sendiri.
Manusia dan Badainya. Aku suka sekali judul buku itu. Persis menceritakan bagaimana kita semua dihadapkan pada problematika yang luar biasa hingga sampai di titik ini.
Perjalananku terasa baru akan dimulai, di hari ini. Hari di mana aku menemukan sekeping diriku yang lain.
Aku adalah sekumpulan puzzle yang berserakan di mana-mana, yang sedang kucoba untuk mengutuhkannya kembali. Memungut satu per satu luka-lukaku, kemudian menyusunnya menjadi diriku yang baru.
Ya Rabb, bimbinglah hamba-Mu dalam pencarian ini. Semoga muaraku utuh menuju pada-Mu.
0 komentar